-->

Cara Membeli Saham yang Mudah bagi Investor Pemula


DicatNews -  Sekarang ini investasi sudah jadi kebutuhan untuk mencari pendapatan lain demi masa depan yang lebih baik. Tetapi, gimana cara membeli saham itu? Mungkin buat kamu ini terlihat rumit! Sebetulnya tidak dan cukup mudah. Namun, bagi orang awam wajar bila investasi saham terlihat ribet dan identik harus menjadi kaya dulu baru bisa berinvestasi.

Memang memulai investasi saham itu terdengarnya mengerikan, namun jangan menyerah dulu. Kamu harus memahami dan mempelajari seluk beluk investasi saham dengan benar. Untuk itu, buat kamu investor pemula, di sini Ajaib akan memandu kamu dengan tips berinvestasi saham yang baik dan benar.

Apa itu Saham?

Saham adalah bukti kepemilikan nilai sebuah perusahaan atau bukti penyertaan modal. Dengan menjadi pemilik saham, kamu berhak untuk mendapatkan dividen sesuai jumlah saham yang dimilikinya. Dengan memegang saham, maka kamu, baik secara individu maupun badan bisa mengeklaim kepemilikan perusahaan terbuka. Artinya, pemegang saham, berapa pun jumlah lembar yang dimilikinya berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Salah satu cara untuk memiliki saham perusahaan, seseorang harus membelinya di pasar modal.


Cara Membeli Saham Bagi Pemula

Nah, buat kamu yang tertarik untuk membeli saham, di bawah ini adalah cara beli saham yang bisa kamu lakukan dengan mudah.



Caranya dengan klik Di Sini untuk Mendaftarkan diri di Ajaib

Masukan Kode Referal : akan194

Untuk free Bonus dan lainya


1. Download Aplikasi Ajaib

Sekarang, kamu bisa membeli saham yang dilakukan secara online, dan dapat dilakukan kapan dan di mana saja. Ada banyak jenis aplikasi yang bisa membantu kamu membeli saham, salah satunya adalah aplikasi Ajaib. Dengan Ajaib, kamu bisa melakukan transaksi saham, baik jual maupun beli dari mana saja dan kapan saja.


Kamu bisa mendownload aplikasi Ajaib dengan mudah melalui Google Playstore atau App Store. Aplikasi online ini memiliki versi yang sudah lengkap didalamnya dan didukung juga aplikasi mobile dengan tampilan sederhana. Kamu hanya perlu menginstalnya sebelum digunakan. Aplikasi ini juga punya tampilan yang mudah dipahami, sehingga meski kamu adalah investor pemula kamu akan bisa menggunakannya dengan mudah tanpa harus bingung.


Selain untuk membeli saham, aplikasi ini juga bisa digunakan untuk memonitor segala pergerakan saham. Setiap harinya, kamu bisa melakukan transaksi jual-beli saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) setiap hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 sampai 12.00 WIB untuk sesi pertama, dan pukul 13.30 hingga 16.15 WIB untuk sesi kedua.


Di aplikasi ini, kamu akan melihat tampilan semua harga jual dan harga beli saham di berbagai perusahaan yang tergabung di pasar modal. Lengkap beserta grafik perkembangan harga dan persentase kenaikan dan penurunannya. Namun, dalam pemilihan aplikasi ini jangan sembarangan ya, pastikan aplikasi yang kamu pilih telah tersertifikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


2. Buka Rekening Saham atau Rekening Efek

Baik rekening saham maupun rekening tabungan, keduanya sama-sama membutuhkan rekening. Bedanya hanya pada kantor-kantor perusahaan yang harus kamu datangi. Jika membuka rekening tabungan pastinya ke kantor bank terkait. Sedangkan untuk membuka rekening saham harus datangi kantor perusahaan sekuritas atau melalui broker saham.


Kamu juga bisa membuka rekening saham melalui online sehingga lebih praktis. Nantinya kamu hanya perlu mengisi form yang ada di situs perusahaan sekuritas tersebut. Setelah diisi, perusahaan akan mengirim lagi form untuk ditandatangani. Kemudian form tersebut dikirimkan kembali ke alamat perusahaan sekuritas untuk proses verifikasi.


Jangan lupa sertakan dokumen-dokumen lain saat mengembalikkan form registrasinya berupa KTP atau paspor, NPWP, fotokopi buku tabungan, fotokopi Kartu Keluarga, serta Materai 6 ribu. Pastikan untuk memilih perusahaan sekuritas yang diatur dan diawasi langsung oleh OJK.


Nah, dengan Ajaib kamu tidak perlu mendatangi kantor sekuritas, karena kamu bisa membuka rekening saham dengan mudah, cepat, dan aman.


2. Setoran Awal ke Rekening Saham

Saat membuka rekening saham, kamu akan diminta untuk menyetorkan sejumlah dana. Nominalnya sendiri bervariasi, rata-rata minimal investasinya di kisaran Rp5 juta hingga Rp10 juta. Namun, Ajaib tidak membutuhkan modal yang besar, hanya dengan modal minimal Rp100.000, kamu sudah bisa bermain saham didalamnya. Jadi untuk setoran awalnya sesuaikan dengan budget kamu ya.


3. Pilih Metode Investasi Saham

Nilai saham perusahaan bergerak sangat dinamis, pagi hari naik dan mungkin saja di penutupan pada sore hari justru turun. Sehingga nilainya berubah setiap harinya dan membutuhkan perhatian kamu. Dan perlu diketahui, investasi jenis ini memiliki dua metode yaitu trading saham dan saham berjangka waktu lama.


Trading saham atau metode investasi saham, investor hanya memiliki saham untuk waktu singkat. Para pelaku trading biasanya gencar membeli saham yang diincar saat nilainya sedang turun. Kemudian, mereka akan cepat menjual saham tersebut jika nilainya sedang naik. Sehingga keuntungan yang didapat adalah selisih nilai beli dan jual saham.


Kedua, metode investasi saham berjangka waktu panjang dengan tujuan pembagian dividen atau keuntungan perusahaan. Dengan metode ini, investor membeli saham dan menjadi investor tetap yang tidak berniat menjual sahamnya. Ketika kamu memilih metode ini untuk berinvestasi, cobalah pilih perusahaan besar yang sudah memiliki reputasi dan prospek keuntungan bagus, sehingga nilainya cenderung stabil dan berpeluang untung besar.


4. Pelajari dan Analisa Kondisi Perusahaan

Setelah kamu menentukan metode apa yang ingin kami gunakan untuk memulai investasi, kamu juga perlu mengetahui dan melakukan analisa terhadap kondisi perusahaan. Cobalah ketahui terlebih dulu latar belakang dan perjalanan perusahaan dalam pengembangan usaha. Misalnya, bagaimana perusahaan tersebut tumbuh dan berkembang dalam beberapa tahun terakhir? Apakah selalu untung atau malah merugi?


Selain itu, cobalah pertimbangkan faktor eksternal yang memengaruhi nilai saham perusahaan. Karena, ada beberapa perusahaan yang nilai sahamnya mudah turun karena isu sosial politik dalam negeri atau sebagainya.


5. Beli Saham

Jika langkah-langkah cara membeli saham di atas sudah dilalui, saatnya kamu untuk berinvestasi saham. Namun, sebelum itu pastikan kamu tahu tujuan untuk investasi, apakah untuk jangka pendek atau jangka panjang. Selanjutnya kamu harus tahu caranya menganalisa saham-saham yang sedang naik.


Cara pembeliannya di aplikasi akan tertera nominal harga saham per lembarnya. Kamu hanya perlu memilih buy dan input berapa jumlah lot yang ingin dibeli. Umumnya minimal pembelian itu 100 lembaran saham atau 1 lot.


Bagaimana? Cara membeli saham itu tidak sesulit yang dibayangkan bukan. Jangan lupa untuk memperbanyak pengetahuan tentang saham, khususnya buat yang ingin terjun di dunia trading saham. Selain itu, wajib untuk mengikuti perkembangan soal isu-isu perekoniman, bisnis dan industri terkini. Hal itu akan membantu kamu untuk mengetahui seberapa kuat saham dari perusahaan sekuritas yang kamu pilih, apakah trennya akan naik atau turun dalam waktu dekat.


Tips Memilih Saham Terbaik

Buat kamu yang ribet dan bingung menentukan saham apa yang mau kamu beli. Di bawah ini Ajaib akan memberikan beberapa tips singkat terkait memilih saham terbaik di tahun 2022.


1. Kapitalisasi

Cobalah terlebih dulu untuk mencari tahu seberapa besar emiten yang kamu pilih dan periksa kapitalisasi pasar emiten. Kapitalisasi pasar ini akan memberikan kamu informasi terkait seberapa tinggi volatilitas harga saham, besar kepemilikan publik di emiten, serta potensi perusahaan ke depan.


2. Cek Tren Pendapatan, Profit, dan Margin

Saat melihat laporan keuangan, cobalah lihat angka dan tren pada poin pendapatan, profit, dan margin (RPM). Lihatlah tren pendapatan (revenue) dan net income perusahaan dalam periode 2 tahun terakhir. Semua ini akan berhubungan dengan laporan dalam 12 bulan terakhir dan laporan tahunan. Setelah mengetahui angka itu semua, cobalah cek rasio price-to-sales (P/S) dan rasio price-to-earnings (P/E). Perhatikan tren terbaru pada kedua data tersebut, apakah pertumbuhannya fluktuatif atau konsisten, apakah terjadi perubahan besar (lebih dari 50% dalam setahun) ke arah atas maupun bawah? Kamu juga harus memeriksa margin untuk melihat apakah tren-nya secara umum naik, turun, atau tetap sama.


3. Kondisi Pesaing dan Industri

Setelah itu, cobalah bandingkan dengan industri di mana perusahaan itu berada dan pesaingnya. Dengan melihat siapa saja pesaing terbesar di setiap lini bisnis, kamu bisa mengukur seberapa besar pangsa pasar keseluruhan bagi produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. Informasi ini bisa kamu temukan bersama profil perusahaan di daftar emiten dalam satu sektor.


4. Penilaian Rasio

Setelah semua informasi terkumpul, cobalah hitung Price Earnings Ratio (P/E) dan sejenisnya bagi perusahaan yang sedang kamu analisa, beserta pesaingnya. Catatlah apabila ada kesenjangan yang cukup besar antar perusahaan di lini yang sama untuk dicermati. Dengan Rasio P/E inilah kamu bisa membentuk basis awal dalam penilaian di tahap empat ini. Selain itu, perhatikan juga net earnings selama beberapa tahun untuk memastikan angkanya normal dan tidak melejit karena perubahan drastis tertentu. Rasio P/E ini juga perlu kamu perhatikan sambil membandingkan dengan Rasio P/B (price-to-book-ratio) serta rasio dari perusahaan lain dalam satu industri.


Di mana, kisaran angka rasio bisa berbeda antara satu industri dengan industri lain, maka sangat penting bagi kamu untuk memonitor angka rasio dari beberapa pesaing dalam industri yang sama. Kemudian, cobalah kalkulasi Rasio PEG (price/earnings to growth ratio) yang membantu kamu memperhitungkan ekspektasi pertumbuhan earnings di masa depan dan membandingkanya dengan kondisi saat ini. Saham dengan rasio PEG mendekati 1 biasanya dinilai cukup bernilai dalam kondisi pasar normal.


5. Kepemilikan Saham dan Manajemen

Cobalah cari tau apakah perusahaan yang ingin kamu danai masih dijalankan oleh para pendirinya atau manajemen perusahaan sudah dijalankan orang lain? Untuk perusahaan baru, biasanya masih banyak pendiri yang menduduki posisi dalam perusahaan. Cobalah cek biodata tokoh kunci perusahaan untuk melihat pengalaman mereka. Periksa dan pantau apakah pendiri dan manajer memegang banyak saham, dan berapa banyak. Kepemilikan saham manajemen bisa dianggap sesuatu yang positif, namun jika kepemilikan itu rendah, kemungkinan adanya masalah.


6. Laporan Keuangan

Tidak seluruh laporan keuangan penting untuk dilihat, kamu cukup melihat poin-poin tertentu seperti Laporan Keuangan Konsolidasi untuk melihat asset dan liability secara keseluruhan. Perhatikan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek dan jumlah utang jangka panjang yang ditanggung.


Perlu diketahui juga bahwa perusahaan dengan banyak utang belum tentu buruk; karena ini tergantung pada model bisnis perusahaan tersebut. Beberapa perusahaan sangat padat modal, sedangkan perusahaan lain bisa jadi hanya membutuhkan sedikit karyawan dan perlengkapan untuk beroperasi.


Cobalah lihat debt-to-equity ratio untuk melihat banyaknya ekuitas positif yang dimiliki perusahaan; bandingkan dengan data pesaing untuk mendapatkan perspektif lebih baik. Jika angka total pada aset, liability, dan ekuitas berubah secara drastis dari satu periode ke periode lain, cobalah untuk mengetahui mengapa terjadi begitu.


Membaca footnote yang menyertai laporan keuangan bisa memberi sedikit petunjuk tentang ini, misalnya jika perusahaan bersiap-siap untuk meluncurkan produk baru, tengah mengakumulasi pendapatan, atau menghabiskan modal. Pengamatan ini selayaknya bisa memberikan perspektif yang lebih mendalam setelah me-review tren profit terbaru.


7. Riwayat Harga Saham

Setelah semua pengamatan dilakukan, cobalah lihat juga riwayatt harga saham yang ingin kamu beli. Sudah berapa lama saham emiten itu diperdagangkan? Bagaimana pergerakan harga sahamnya, apakah naik-turun, ataukah mulus dan stabil? Faktor-faktor ini bisa membantu kamu mengetahui proyeksi profit yang bisa didapat, karena akan terefleksikan pada pergerakan harga saham di masa depan. Saham yang volatilitasnya tinggi biasanya memiliki banyak pemegang saham jangka pendek, di mana ini justru ini bisa meningkatkan risiko yang harus ditanggung investor. 


Pantau juga emiten tersebut pernah menerbitkan options, melakukan dilusi, atau aksi lainnya yang kemungkinan mengubah komposisi kepemilikan saham di perusahaan. Perlu diingat bahwa penerbitan options atau dilusi bisa berdampak besar pada harga saham jika Anda telanjur memilikinya.


8. Ekspektasi Berikutnya

Kamu juga perlu menggali lebih jauh untuk mengetahui bestimasi revenue dan profit hingga dua sampai tiga tahun kedepan, tren jangka panjang yang dialami industri, serta informasi mengenai kerja sama, joint venture, dan sejenisnya. Berita tentang akan dirilisnya produk atau jasa baru bisa jadi membuat kamu tertarik untuk berinvestasi, namun kamu tidak hanya bisa terpaku pada satu hal saja tanpa melihat gambaran yang lebih luas.


9. Risiko

Ketika kamu ingin mulai berinvestasi di pasar modal, maka kamu harus mengetahui bahwa akan ada potensi profit dan risiko. Oleh karena itu, pastikan bahwa kamu memahami risiko-risiko perusahaan dan industri di mana kamu ingin menanamkan modal tersebut. Apakah ada masalah regulasi? Bagaimana manajemennya? Apakah perusahaan sering bergumul dengan gugatan, ataukah ia dikenal ramah lingkungan? Dalam perkembangan dunia, apakah perusahaan tersebut memiliki kemampuan untuk unggul? Bayangkanlah skenario terburuk dan kemungkinan dampaknya pada harga saham.


Itulah beberapa hal terkait cara membeli saham yang harus kamu perhatikan. Nah, salah satu aplikasi tepercaya yang bisa membantu kamu memulai investasi saham maupun reksa dana adalah Ajaib. Percayakan keputusanmu dengan Ajaib. Di mana, dengan Ajaib kamu bisa diberikan pilihan investasi saham sesuai dengan kondisimu. Kamu juga bisa melakukan konsultasi gratis dengan tim profesional yang akan menjawab semua masalah dan kebingunganmu di dunia saham. Jadi, jangan ragu dan mulai investasi saham sekarang!


Selain itu, di Ajaib kamu juga bisa bertransaksi saham dengan mudah, baik penjualan saham maupun pembelian saham. Namun perlu diketahui, jika kamu ingin menjual saham, ada beberapa biaya yang harus kamu keluarkan, salah satunya admin fee, biasanya administrasi ini dikeluarkan sebesar 1-2 persen. Namun, di Ajaib, kamu bisa menjual saham tanpa harus dikenakan adminsitrasi fee. Jadi, sudah siap memiliki saham dan melakukan transaksi jual beli saham di Ajaib? Yuk belajar investasi dengan mudah hanya di aplikasi Ajaib dan memulai investasi sekarang!

0 Response to "Cara Membeli Saham yang Mudah bagi Investor Pemula"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel